AGAMA

1 Comment

“Agama tidak menyelamatkan jiwa manusia, yang selamatkan manusia adalah Tuhan Yesus Kristus.”

“HIDUP ini bukan Agama, bukan karena Agama yang membuat manusia sekarang bisa makan, minum, berjalan, bekerja atau melakukan segala aktivitas yang lainnya. Bukan Agama yang membuat manusia hidup. Manusia hidup oleh karena Dia yang menciptakan manusia. Apa AgamaNya? AgamaNya adalah: Melakukan segala kehendak-Nya, menuruti perintah-perintah-Nya, memelihara hukum-hukum-Nya, mengikuti jalan dan jejak-Nya. Beriman kpd-Nya. Mengasihi sesama sambil menjaga diri sendiri !!”

Ini adalah 2 diantara sekian banyak status dan pernyataan tentang “AGAMA”
Saya kira, tidak ada yang tidak setuju dengan pendapat di atas! Secara fakta dan kasat mata, banyak yang mengaku beragama tapi perbuatannya jauh lebih buruk daripada yang tidak beragama.

Dari bbm an dengan beberapa hamba Tuhan, saya beranikan untuk sharing kepada reader:

#. Agama  dan melakukan perintah Tuhan bagaikan kesatuan dua sisi dalam satu mata uang , artinya kita tidak mungkin mengatakan  bahwa uang saya hanya gambar yang ini saja , sedang sisi baliknya kita tidak akui, begitu pula sebaliknya. : Agama ada kaitannya dengan ajaran dan perbuatan yang harus kita lakukan. Agama adalah suatu hubungan yang personal antar manusia dengan Sang Khalik (Pencipta) yang mengajarkan bahwa harapan manusia bukan hanya didunia ini saja melainkan juga pada alam kekal kemana kita pasti menuju.

#.  Dalam definisi umum, seorang beragama identik dengan beriman/ ber-Tuhan .
Agama tetap perlu, karena kita hidup dalam sistem dunia dimana agama dibuat untuk membuat penggolongan yang jelas dari setiap kepercayaan yang dianut manusia.
Agama adalah kerangka sedangkan  iman/perbuatan adalah dagingnya
Kerangka berguna untuk menegakkan daging dan ototnya, kerangka juga yang menyebabkan kumpulan daging dan otot terlihat bentuknya. Sedangkan kewajiban dari agama merupakan komitmen masing-masing pribadi penganutnya dalam menjalankan imannya.

#. Agama artinya – jalan untuk mencapai kebahagiaan , tidak kacau ; religi artinya orang yang senatiasa berhati – hati dengan sesuatu yang dianggap suci , agama secara terminologi – kepercayaan terhadap adanya Yang Agung diluar manusia dan penyembahan kepada yang Agung tersebut, serta suatu kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama manusia.

#. Agama secara umum adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan, sedangkan agama kristen adalah sekelompok orang yang percaya kepada Kristus dan beribadah dengan mementingkan aspek-aspek rohani yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus. Jika seorang melakukan perintah dan teladan Yesus, ya otomatis beragama kristen atau menganut ajaran kristiani !

Menurut Wikipedia , ada 4 (cara orang ber agama):
1  Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.

2  Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.

3  Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.

4  Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.

Kalau kita mengaku umat yang beragama, cara beragama manakah yang kita anut?
Semoga bermanfaat……Kemuliaan hanya bagi Nama Tuhan , Allah kita yang Esa dan Maha Kuasa

Matius 4:1-12…(sambungan)

Leave a comment

Bagaimana Yesus memenangkan semua pencobaan si iblis?
Dengan bersandar/menggunakan firman-Nya
1. Ketika iblis menantang mengubah batu menjadi roti; Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah……. “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kau kenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN (Ulangan 8:3)

2. Saat iblis mengiming-imingi kemegahan dunia dengan syarat  mau menyembah iblis, Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”…..  “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu(Ulangan 6:13-14)

3. Ketika iblis menguji keangkuhan Yesus,Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”…..Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa (Ulangan 6:16)

Lihat…Iblis mencobai dengan memancing keegoan dan juga firman Tuhan(yang di putar balik), dan Yesus juga menjawab dengan bersandarkan firman Tuhan (yang benar).
Firman Tuhan bagaikan pedang bermata dua….  “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”
“Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:12-13)

Dan bagi kita umat jaman anugrah sekarang, pemahaman dan pengertian yang baik dan benar akan Firman Tuhan sangat perlu. Orang bisa memakai penggalan ayat untuk menyerang kita sesuai dengan keperluannya menghancurkan kita seperti iblis menggunakannya saat mencobai Yesus.

I Yohanes 2:15 Janganlah mencintai dunia ini, atau apa saja yang ada di dalam dunia ini. Kalau kalian mencintai dunia, kalian tidak mencintai Bapa.
2:16 Segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini–yang diinginkan oleh tabiat manusia yang berdosa, yang dilihat lalu diingini dan yang dibangga-banggakan–semuanya adalah hal-hal yang tidak berasal dari Bapa, melainkan dari dunia…….imo, bukan berarti kita harus “tidak punya apa-apa”, mencintai dunia maksudnya memberhalakan materi, menomorsatukan materi dan keduniawian.

Bukan bermaksud menghakimi…Menarik menyimak kasus Murdaya Poo, Hartati Murdaya, para direktur perusahaannya yang banyak yang membuat dia dan keluarganya berkelimpahan materi, menjadi orang terkaya nomer sekian di Indonesia, politikus, pembina partai(apa yang dibinanya ya?), pemuka agama lagi….di ujungnya…menjadi tersangka kasus korupsi, lalu buat apa semua yang telah di kumpulkannya? Menyedihkan 😦

Matius 26:41   Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
 
Mudah-mudahan bermanfaat…thank you to Pdt Nathan Dermawan

Matius 4: Yesus dicobai

Leave a comment

MATIUS 4 ; PENCOBAAN DI PADANG GURUN (Kotbah Pdt Nathan Dermawan)

Matius 4 : 1-12 menceritakan bagaimana Yesus dicobai iblis…dari padang gurun, saat Yesus lapar setelah berpuasa selama 40 hari dan 40 malam.
1. Iblis mencobai Yesus dengan menantang Yesus untuk mengubah batu menjadi roti; Pencobaan keinginan daging. Jaman sekarang pencobaan kedagingan tsb dapat disetarakan dengan immoralitas dan biasanya melanda anak-anak muda…misalnya free sex, mabok-mabokan, narkoba; mereka melakukan bahkan hanya sekedar untuk merasa “hebat” dan tidak di cap ketinggalan jaman.

II Timotius 2:22   Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. ayar 23   Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

I Korintus 15:33   Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

2. Iblis akan memberikan semua kemegahan dunia yang diperlihatkannya dari atas gunung bila Yesus mau menyembah iblis. Jadi jangan salah sangka, hidup mewah/megah di dunia tidak semua adalah berkat Tuhan, bisa saja itu dari iblis dan ujung-ujungnya adalah sengsara(misalnya seperti yang kita saksikan sekarang di TV, banyaknya pejabat bahkan pemuka agama yang di tuduh korupsi bahkan di penjara! padahal mereka PASTI tau bahwa apa yang mereka lakukan sebelumnya itu adalah tidak benar tapi demi tebalnya kantong/kemegahan di dunia, tetap mereka lakukan walaupun dengan penuh “hati-hati”- salah satunya dengan berbagi sesama rekan untuk menutupi “rekam jejak” kejahatannya).
Hal demikian biasanya banyak melanda orang-orang  dewasa, yang terobsesi materialisme! Keberhasilan orang dewasa di setarakan dengan berlimpahnya materi, terpuaskannya keinginan mata.

3. Terakhir, Yesus di cobai dengan menantang-Nya menjatuhkan diri dari bubungan Bait Suci.
Ini disetarakan dengan : Keangkuhan hidup, dan biasanya melanda kaum senior/ kaum tua-tua yang merasa sudah berpengalaman dan mengerti banyak, juga hamba Tuhan dan Guru. Seperti yang diceritakan Pdt Nathan kala istrinya Meru Susana komplain ke beliau 🙂

Mengapa Yesus mengalami pencobaan?
Ibrani 2:18  Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Ibrani 4:14-15  Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Bagaimana Yesus memenangkan semua pencobaan si iblis?………..Bersambung, karena menurut Indra, jangan kepanjangan kalau menulis hehehehehehe

Older Entries