Yeremia 23:21 “Aku tidak mengutus para nabi itu,namun mereka giat;Aku tidak berfirman kepada mereka ,namun mereka bernubuat.

Yeremia 23:1 “Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!”demikianlah firman Tuhan

Aku tergerak menuangkan yang ada di otakku mengenai 2 ayat bacaanku hari ini,tentu saja ini adalah opiniku yang terbentuk berdasarkan pengalaman hidup jasmani selama 48 tahun dan hidup rohani yang baru 3 tahunan ^_^

Imo
Dijaman anugrah sekarang ini,saking besarnya anugrah Tuhan ,”jalan”NYA terlihat “licin,mulus” tanpa halangan.Bahkan banyak hukumNya tidak dipedulikan lagi dengan alasan “KASIH”

Yeremia 23:11 “Sungguh,baik nabi maupun imam berlaku fasik;dirumahKupun juga Aku mendapati kejahatan mereka,demikianlah firman TUHAN…(14) mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat,sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya…(imo…manusiawi khan? yang jahat itu didukung demi langgengnya kekuasaan atau karena si jahat adalah si kaya?)

So…sebagai makhluk ciptaanNya yang diciptakanNya secara khusus dan unik pribadi per pribadi…mari kita tetap WASPADA dan BERJAGA-JAGA.
Keselamatan TIDAK tergantung dari para “gembala”
Keselamatan tergantung dari kita pribadi,apakah tindakan dan perbuatan kita di perkenanNya
Seperti yang sering di anjurkan Pdt Dede…Rajinlah baca Alkitab yang adalah firmanNya,agar kita mengenal dan tahu tuntunanNya(yang benar).
Cara bacanya yang benar?…tanya pada para hamba Tuhan yang terdekat…yang saya tahu..kita bacanya harus dengan attitude positif.Jangan bernegatif ria ^_^

Sebagai penutup,
Yeremia 23:16 Beginilah firman TUHAN semesta alam:”Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu!Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu,dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri,bukan apa yang datang dari mulut TUHAN.

Mari kita bangun komunikasi yang baik antar kita sesama ciptaanNYA(manusia dan alam sekitar).
Berprinsip!berbuat yang terbaik dari kita,menegor yang salah..dan yang paling penting..jangan kita “serong hati” apalagi berbuat dan melegalkan kesalahan demi “kedagingan”(jabatan,kekuasaan dan kantong pribadi)
Saling mengingatkan,saling mendoakan

Amati alam(yang terlihat mulai murka)
Tsunami Aceh…wajar,karena dari laut.
“Tsunami” Wasior…dari gunung! yang dulu dianggap aman dan dapat menyelamatkan dari tsunami Aceh.Hanya demi kantong-kantong pejabat penguasa dan pengusaha kehutanan,yang berkuasa dahulu,yang tak ada seorangpun yang mampu dan menegor kesalahan mereka.

Mari kita berusaha PEDULI juga TEGAS…”YA” katakan “YA”…”TIDAK” katakan “TIDAK”
Sukakanlah hatiNya dengan Iman dan perbuatan kita.
Semuanya demi kemuliaan Allah kita yang Esa dan Maha Kuasa.